Rabu, 12 Januari 2011

nih gan 10 Perguruan Tinggi Indonesia Terbaik Di Dunia Maya

Universitas Gunadarma menjadi perguruan tinggi swasta (PTS) yang masuk ke urutan lima besar perguruan tinggi terbaik di dunia maya. Sementara urutan pertama hingga keempat masih didominasi oleh perguruan tinggi negeri (PTN) yakni ITB, UI, UGM dan Institut Teknologi Sepuluh November
Berdasarkan data 4ICU, Senin (5/7/2010), peringkat satu hingga empat tak mengalami perubahan sejak januari 2010. Perubahan hanya terjadi di urutan kelima dimana peringkat Universitas Gunadarma merangsek naik. Pada Januari 2010, Universitas Gunadarma hanya menduduki urutan kesembilan sementara kini naik menjadi urutan kelima.
PTS lain di luar Gunadarma yang mampu mengimbangi dominasi PTN pada pemeringkatan tersebut yaitu Universitas Bina Nusantara, dan Universitas Kristen Petra.
Selain itu, PTN lain yang baru masuk ke sepuluh besar untuk edisi Juli 2010 adalah Universitas Sebelas Maret, Universitas Sumatera Utara, dan Universitas Negeri Malang yang menggeser Universitas Padjadjaran, Universitas Brawijaya, dan Universitas Pendidikan Indonesia.
Sistem pemeringkatan perguruan tinggi yang dilakukan oleh 4ICU tak jauh berbeda dengan sistem pemeringkatan seperti Webometrics, dan JiaTong yang merupakan sistem pemeringkatan popularitas Perguruan Tinggi di dunia Internet. Meskipun berdasarkan popularitas di Internet, metode pemeringkatan sangat berkaitan dengan kiprah akademik Perguruan Tinggi tersebut karena kontribusinya ke publik.
Tidak heran terlihat bahwa kampus-kampus yang sudah cukup mapan dan terkenal serta memiliki kiprah, baik civitas akademikanya maupun kampus sebagai institusi, berada posisi ranking yang baik. Hal itulah yang masih menjadikan pemeringkatan perguruan tinggi tersebut menjadi panduan dalam upaya peningkatan kualitas. Banyak kampus di negara seperti Perancis terpaksa harus melakukan fokus pada kegiatan internasionalisasi setelah menganalisis posisi ranking Jia Tong nya yang rendah.
Lembaga 4ICU melakukan pemeringkatan terhadap 10 ribu perguruan tinggi di 200 negara. Peringkat popularitas tersebut diukur berdasarkan tiga parameter, yaitu Google pagerank, inbound link Yahoo, dan web traffic berdasarkan Alexa. Jadi bisa dikatakan ranking ini menggambarkan popularitas situs perguruan tinggi di dunia Internet, dan popularitas itu sangat ditentukan oleh tingkat kekayaan produk akademik dan kontribusinya dari perguruan tinggi terkait tersebut.
Saat ini 148 perguruan tinggi Indonesia berhasil masuk pemeringkatan tersebut. Berikut 10 Perguruan Tinggi Terbaik versi 4ICU:
1. Institut Teknologi Bandung
2. Universitas Indonesia
3. Universitas Gadjah Mada
4. Institut Teknologi Sepuluh November
5. Universitas Gunadarma
6. Universitas Bina Nusantara
7. Universitas Kristen Petra
8. Universitas Sebelas Maret
9. Universitas Sumatera Utara
10. Universitas Negeri Malang



Sumber : http://songkil.com/2010/07/06/10-perguruan-tinggi-indonesia-terbaik-di-dunia-maya/

Sabtu, 01 Januari 2011

sejarah Terbentuknya Pamulang


A. Langkah-langkah Pembentukan
      Sebagaimana dikemukakan dalam Latar Belakang bahwa Perwakilan Kecamatan Kedaung yang lebih populer Kemantren Kedaung dalam perjalanan waktu berubah menjadi “ Kecamatan Pamulang” sejatinya berdasarkan surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tk. II Jawa Barat No. 138/SK-1294-Pem.Um/81 tanggal 22 September 1981 yaitu Pembentukan Perwakilan Kecamatan ‘Kedaung’.
      Panggilan Kecamatan Pamulang dicetuskan oleh Bapak Bupati H. Tadjus Sobirin dalam satu acara peresmian Puskesmas Pamulang, Bapak Bupati bilang, kenapa Kedaung ?, sudah Kemantren Pamulang saja ! sejak saat itu istilah Kemantren Kedaung tidak terdengar lagi.
      Kenapa Kemantren Kedaung ? tadinya para pejabat di Kecamatan Ciputat pada waktu itu mengharapkan mendapatkan sebidang tanah dilingkungan Kompleks Departemen Agama Bambu Apus, tetapi ternyata untuk mendapatkan tanah di Bambu Apus sangat sulit kalaupun ada harus membeli dengan harga yang relatif tinggi.
      Sambil menunggu proses mendapatkan tanah yang strategis dan cukup luas untuk Kantor Kemantren yang dalam perjalanan waktu juga untuk Kantor Kecamatan Pamulang, kegiatan Kemantren dipimpin oleh Bapak Drs. H. Affendi Arsyad numpang di Kantor Kepala Desa Pamulang Barat
      Dilain pihak para pejabat di Kabupaten pun berharap betul agar Kecamatan Pamulang segera ditingkatkan statusnya menjadi Kecamatan yang defenitif.
      Pada saat ini Kecamatan Pamulang terbentuk bersama-sama dengan 4 Kecamatan lainnya di Kabupaten Tangerang baru ada 21 Kecamatan, dengan jalan demikian apabila 5 kecamatan jadi kecamatan maka jumlah kecamatan akan menjadi 26 kecamatan.
      Atas dasar itu Bapak Bupati melalui suratnya No.194/PM.021.1/1983 tanggal 31 Januari 1983 membuat surat kepada Bapak Gubernur Jawa Barat agar Kemantren Pamulang plus 4 Kecamatan lainnya segera ditingkatkan statusnya.
      Ternyata memang benar untuk meningkatkan status Kemantren menjadi Kecamatan yang definitif tidak semudah membalik telapak tangan, undang-undang mengharapkan peningkatan status Kemantren harus dipayungi dengan Peraturan Pemerintah (PP), tidak seperti diera reformasi seperti sekarang ini, undang-undang nomor. 22 dan 32 memberikan kemudahan tidak lagi harus ada Peraturan Pemerintah (PP) cukup dibahas didaerah.
      Keseriusan Pemerintah Kabupaten Tangerang dalam meningkatkan status Kemantren menjadi Kecamatan benar-benar patut diacungi jempol, hal ini terbukti dengan dilayangkannya kemabil surat Bapak Bupati Tangerang nomor : 199.a/Pm.021.1/1985, tanggal 18 Februari 1985 atau 5 tahun setelah Kemantren terbentuk, tapi ternyata syarat yang ditujukan kepada Bapak Gubernur Jawa Barat  tersebut belum memberikan kepuasan kepada Pemda Tangerang.
      Kemantren Pamulang, masih harus terus berjuang dengan berbagai upaya disertai dengan kegigihan  dan kesabaran serta Tawaqal kepada Allah S.W.T agar Kemantren Pamulang ditingkatkan statusnya menjadi Kecamatan Pamulang sebagaimana sekarang kita nikmati.

        B.  Upaya Mendapatkan Lahan Untuk Kantor
      Sebagimana disinggung dalam uraian terdahulu bahwa semula berharap lahan untuk Kantor Kemantren bisa diperoleh di lingkungan Komplek Departemen Agama Bambu Apus tapi ternyata mengalami kesulitan.
      Akhirnya Bapak Bupati mengirim surat permohonan kepada PT. Tapos di Jalan Pinangsia Jakarta untuk meminta sebidang tanah guna pembangunan Kantor Kemantren/Kecamatan Pamulang.
      Karena lama tak ada tanggapan dari PT. Tapos Bapak Affendi Arsyad ditemani penulis berangkat ke Pinangsia untuk mendapatkan kepastian bisa tidaknya tanah seluas ± 20.000 M2 (2 Ha.) di Pamulang Barat berupa kebun karet untuk dapat dijadikan Kantor.
      Dua kali berturut-turut barulah dapat kepastian dari PT. Tapos bahwa PT. Tapos bersedia memberikan tanah ex Perkebunan Karet seluas ± 20.000 M2 untuk kantor Kemantren.
      Sebagai tanda kegembiraan atas diberikannya tanah Perkebunan seluas ± 20.000 M2 untuk Kantor Kemantren, kami segera mengadakan mengadakan pengukuran dilapangan. Kondisi pada waktu itu masih rimbun dengan pohon karet, karena memang wilayah Pamulang yang sekarang jadi Kota Modern dahulunya Perkebunan milik PT. Tapos.
      Pemerintah Daerah pun segera membangun Puskesmas, kemudian Kantor Kemantren Pamulang yang dalam perjalanan waktu sekarang menjadi Kantor sementara Walikota Tangerang Selatan. Tahun 1988 Pak Affendi Arsyad yang selama 7 tahun membina dan mengharapkan Kemantren menjadi Kecamatan belum juga terwujud akhirnya beliau dipindahkan ke Kecamatan Balaraja menjadi Camat disana.
      Penulis yang pada waktu itu sebagai Sekcam di Kecamatan Ciputat, ditugaskan oleh Bapak Bupati untuk menggantikan Bapak Drs. Affendi Arsyad, menjadi Kepala Kemantren Pamulang.

        C.  Terbentuknya Kecamatan Pamulang
      Sepeninggal Bapak Affendi Arsyad, penulis yang ditugaskan Bapak Bupati untuk meneruskan langkah-langkah Bapak Drs. Affendi Arsyad beserta seluruh jajaran staf dan para Kepala Desa terus bekerja giat mengembangkan Kemantren Pamulang agar bisa meningkat statusnya.
      Kegiatan Pemerintahan berjalan lancar dengan mengacu pada Surat Keputusan Camat Ciputat No. 138/617-Pem/1988 tanggal 1 Juli 1988, tentang Pelimpahan Pelaksanaan Tugas dan Kewenangan Camat Ciputat kepada Perwakilan Kecamatan Pamulang (Kemantren Pamulang).
      Dengan berbekal pada surat keputusan tersebut sedikit demi sedikit Kemantren Pamulang dalam kegiatannya sudah hampir sejajar dengan Kecamatan Induk yaitu Ciputat, Cuma bedanya Camat punya kewenangan menanda tangani Akta Jual Beli, sedangkan Kepala Kemantren hanya sebagai saksi saja.
      Pendekatan dengan berbagai tokoh masyarakat dan para pejabat Departemen Dalam Negeri yang berdomisili di wilayah Kemantren Pamulang terus ditingkatkan terutama dengan Bapak Didi Isjunaedi, SH dan Drs. H. Maman Suparman yang bertempat tinggal di Komplek Witana Harja dan Pesanggrahan Bintaro.
      Melalui kedekatan kedua orang tersebut binar-binar Kemantren Pamulang menjadi Kecamatan Pamulang mulai terlihat. Beliaulah yang mempunyai akses ke SekNeg, karena pembentukan Kecamatan harus dengan Peraturan Pemerintah (PP), sedangkan PP diprosesnya di SekNeg.
      Tahun 1991, 4 tahun bertugas di Kemantren Pamulang semua Kepala Desa, Tokoh Masyarakat sudah kelihatan tidak sabar menunggu-nunggu kapan sih Kemantren ini menjadi Kecamatan, namun demikian semua kompak ingin segera menyaksikan Pamulang jadi Kecamatan.
      Akhirnya melalui salinan rencana Peraturan Pemerintah (PP) yang dibawa oleh Bapak H. Maman Suparman dan Bapak Didi Isjunaedi dan disampaikan kepada Penulis di Kantor Kemantren Pamulang, binar-binar kegembiraan kami beserta staf mulai terasa, walau baru dalam bentuk salinan (copy) RPP sebagai tanda bukti bahwa Depdagri tidak asal-asalan mengurus peningkatan status Kecamatan Pamulang.
      Ada satu hal yang menjadi ganjalan ……….. kata Pak Isjunaedi “ RPP ini tidak akan segera jadi PP kalau Peta masing-masing Kecamatan yang ada dalam RPP tidak seragam skalanya”. Buat Kecamatan Pamulang sendiri tidak ada masalah skalanya sudah benar ! tapi yang lain, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur bahkan Sulawesi ini mesti dirubah skalanya.
      Kalau dikembalikan lagi kedaerah masing-masing tidak akan selesai dalam 1-2 bulan, bagaimana Sanggup Pa Nasir beserta staf merubah skala peta-peta tersebut disini ? tidak ada jawaban lain kecuali “Siap”!
Semua staf terlihat sibuk merubah skala peta dalam RPP di seluruh Indonesia dalam waktu relatif singkat, alhamdulillah, staf Kemantren semuanya cekatan, Iis (Alm) putra H. Jambek, Anhar Efrial (sekarang pensiun), Ali Rahmat, Tatang dan lain-lain kerja keras siang malam membuat peta dengan skala yang sama untuk RPP seluruh Indonesia.
      Itu sebabnya semua staf Kemantren merasa memiliki wilayahnya dan alhamdulillah pada tanggal 07 Pebruari 1992 Kemantren Pamulang diresmikan menjadi Kecamatan Pamulang. Upacara peresmian dilaksanakan di kecamatan Pamulang sekaligus untuk Kecamatan-kecamatan se-Jawa Barat dan Gubernur Jawa Barat Bapak Yogie S.M. berkenan meresmikan Kecamatan se-Jawa Barat di Kecamatan Pamulang.
Kepala Kemantrennya hari itu juga dilantik oleh Bapak Bupati Tangerang H. Tadjus Sobirin sebagai Camat pertama Kecamatan Pamulang, Alhamdulillah.
Kalau sekarang ini bulan Pebruari 2009, itu berarti bahwa Kecamatan Pamulang sudah berusia 17 Tahun. Ibarat gadis sedang lucu-lucunya dan para pejabatnya berturut-turut :
1.    H. Moch. Natsir Suryawinata
2.    Drs. H. Kusnadi
3.    Drs. H. Hafrudin
4.    Drs. H. Rachman Suhendar
5.    Drs. H. A.M. Djahri Kusuma
6.    Drs. H. Arsid, M.Si
7.    Drs. H. Ahadi, M.Si
8.   Drs. H. Achmad Taufik, M.Si
9.   Drs. H. Toto Sudarto, M.Si
10. H. Firdaus, SH, M.Si
Rata-rata tiap Camat bertugas di Pamulang selama 2 tahun dan Bapak H. Firdaus, SH, M.Si merupakan Camat yang ke-10 di Kecamatan Pamulang.

PENUTUP
      Demikianlah Selayang Pandang Terbentuknya Kecamatan Pamulang, yang sekarang sudah berusia 17 tahun ibarat gadis sedang lincah-lincahnya. Bila dilihat dari pembentukan Kemantren Pamulang, maka usia Pamulang sudah 28 tahun, ibarat perjaka ting-ting tenaganya sedang kuat-kuatnya.
      Semoga tulisan ini bisa menjadi bahan pengingat bagi generasi berikutnya untuk terus berkiprah dan bekerja giat guna mewujudkan cita-cita meningkatkan kemakmuran masyarakat di wilayah Kecamatan Pamulang.
      Bila dalam penulisan ini terdapat kekurangan penulis mohon maaf dan saran-saran serta masukan dapat kami kerjakan.
      Demikian agar maklum dan terima kasih atas perhatiannya.

Sumber :

Arti dan lambang Gunadarma

Arti dan Lambang Gunadarma

Tangkai Obor Berdiri Tegak
Melambangkan keteguhan hati untuk menyumbangkan dharma bakti kepada Nusa dan Bangsa
Cawan Obor yang Melebar dan Cekung
Adalah wadah dari ilmu pengetahuan yang luas dan mendalam
Kobaran Api yang Kuning Keemasan
Menunjukkan semangat juang yang tak pernah padam dalam menuntut ilmu dan menyumbangkannya kepada masyarakat
Bentuk Lingkaran yang Berwarna Ungu
Adalah suatu bentuk geometris yang memberi ciri pada ilmu pengetahuan yang ditekuni dan dikembangkan
Bingkai Segi Lima
Menyatakan bahwa Universitas Gunadarma berazaskan Pancasila

Sejarah Universitas Gunadarma

SEJARAH UNIVERSITAS GUNADARMA

Selain budi atau akhlak, manusia masih memerlukan sejumlah hajat untuk dapat hidup layak di dunia ini. Manusia memerlukan makanan dan minuman, kesehatan dan kebersihan, pakaian dan keindahan, hunian dan pemukiman, transportasi dan komunikasi, serta budi bahasa dan pendidikan. Dari waktu ke waktu, hajat hidup ini memerlukan standar baru sesuai dengan perkembangan zaman. Acuan dari standar ini selalu berpatokan kepada martabat menusia, sehingga dalam batas kemungkinan, manusia terus berusaha untuk mempertinggi martabat kemanusiaan di bumi ini.
Tanpa mengurangi perhatian kita kepada kepentingan berbagai hajat lainnya di dalam hidup ini, disini kita mencoba melihat satu saja di berbagai hajat hidup itu. Kita melihat hajat hidup yang berbentuk pendidikan. Kita menelaah bagaimana pendidikan ini berkaitan dengan perkembangan kehidupan di dalam masyarakat. Dan kita mencatat pula sebagai hal yang mempengaruhi pendidikan beserta standar didalam pendidikan itu.
Standar baru di dalam pendidikan selalu menuntut adanya perubahan di dalam pendidikan. Perubahan itu dapat saja muncul dalam berbagai wujud. Adakalanya, perubahan itu muncul dalam bentuk perubahan sistem. Ada kalanya pula, perubahan itu tiba dalam bentuk bahan pelajaran baru. Perpaduan diantara berbagai perubahan di dalam pendidikan membawa pendidikan kita ke dalam kegiatan yang selalu dinamik. Dan bersama dinamika itu, pendidikan kita berusaha untuk berkembang bersama dengan semua hajat yang ada di dalam hidup manusia.
Dalam batas tertentu, standar baru pada pendidikan berkaitan pula dengan keadaan hidup di dalam masyarakat. Pada waktunya, pendidikan menyesuaikan diri kepada keadaan masyarakatnya. Dan saatnya pula, pendidikan menjadi perintis bagi perubahan didalam masyarakat. Kaitan diantara pendidikan dan masyarakat ini bersumber pada hakekat hidup. Dan hakekat hidup itu selalu menuntut agar kaitan demikian dapat membuat seluruh hajat hidup manusia menjadi satu sistem yang utuh.
Bagi kelompok manusia, kata abstrak yang memadukan pendidikan dan masyarakat ini perlu dieja ke dalam bentuk yang kasatmata. Dalam pengejaan seperti inilah, mereka menyaksikan berbagai perkembangan masyarakat dalam wujudnya yang nyata. Dan bersamaan dengan itu, mereka melihat juga pendidikan di dalam bentuknya yang sejati.
Kelompok manusia yang kebetulan berfungsi sebagai pendidik itu, melihat betapa pesatnya suatu era baru menyingsing di dalam masyarakat kita. melalui luapan alat yang berwujud komputer, komunikasi di dalam masyarakat mengenai dimensi baru. Masyarakat kita memerlukan data dan informasi melalui standar baru. Data mulai diolah dengan kecermatan dan kecepatan yang tinggi. Informasi yang biasanya terletak di luar jangkauan olah mulai masuk ke dalam jangkauan olah. Dan bersama itu, masyarakat mulai menyadari kenyataan bahwa era baru telah muncul di dalam hidup mereka.
Dalam rangka inilah, kelompok manusia pendidik itu mulai melihat suatu kenyataan baru. Melalui kaitan diantara masyarakat dan pendidikan, standar baru didalam masyarakat perlu diimbangi pula oleh standar baru pendidikan. Kalau masyarakat telah memasuki era baru dengan menerima kehadiran komputer, maka pada tempatnyalah kalau pendidikan mulai pula merintis pengetahuan tentang komputer itu. Dan bersama itu, pendidikan komputer merupakan salah satu standar baru di dalam dinamika pendidikan zaman sekarang.
Segera pula kelompok manusia pendidik itu mengambil tindakan kasat mata. Pada hari Jumat tanggal 7 Agustus 1981, mereka membuka pendidikan komputer dengan nama Program Pendidikan Ilmu Komputer (PPIK) yang menampung 91 orang mahasiswa. Dan pada hari Senin, tanggal 10 Agustus 1981, kuliah pertamapun dimulai. Kuliah inipun berkembang sehingga menuntut suatu wadah yang lebih mantap. Melalui asuhan Yayasan Pengembangan Sistem Analisis dan Operation Research Matematika (SAOR Matematika), wadah pendidikan itu berubah menjadi Akademi Sains dan Komputer Indonesia (ASKI). Sejak itu meluncurlah suatu kegiatan untuk membangkitkan standar baru di dalam pendidikan. Kegiatan itu berbentuk pendidikan ilmu komputer dan matematika.
Pendidikan komputer dan matematika inipun kemudian dimantapkan lagi ke dalam wadah yang lebih tinggi yakni wadah yang berbentuk akademik ke wadah yang berbentuk sekolah tinggi. Pada hari Kamis, tanggal 21 Juni 1984, nama Gunadarma dipilih untuk menjadikan nama dari sekolah tinggi itu. Pada hari Senin, tanggal 9 Juli 1984, Yayasan Pengembangan Sistem Analis dan Operation Research Matematika diganti menjadi Yayasan Pendidikan Gunadarma. Sehari kemudian, pada hari Selasa, Tanggal 10 Juli 1984, melalui Surat Keputusan Yayasan Pendidikan Gunadarma, secara resmi nama Gunadarma dikukuhkan ke dalam sekolah tinggi itu menjadi Sekolah Tinggi Komputer Gunadarma (STKG). Bersama itu, sejak dari tanggal 7 Agustus 1981 melewati tonggak tanggal 21 Juni 1984, tanggal 9 Juli 1994, serta tanggal 10 Juli 1994, satu kurun sejarah telah mengantar pendidikan komputer pada Sekolah Tinggi Komputer Gunadarma ke kurun sejarah berikutnya.
Pemantapan ini kemudian dikukuhkan lagi melalui keputusan yang dirintis oleh Koordinator Perguruan Tinggi Swasta (Kopertis) Wilayah III. Pada hari Selasa, tanggal 14 Agustus 1984, Kopertis III memberikan izin operasional kepada STKG. Untuk membangkitkan semangat belajar yang lebih tinggi di kalangan mahasiswa, pada hari Jumat, tanggal 28 September 1984, diselenggarakanlah oleh Gunadarma upacara wisuda pertama setara sarjana muda, untuk diulangi lagi pada hari Selasa, tanggal 24 September 1985, dan pada hari Jumat, tanggal 26 September 1986. Sampai disini, kita mulai melihat STKG ini berkembang diberbagai dimensi serta bersama itu, kita melihat perkembangan itu dari dimensi ke dimensi.
Dimensi pertama adalah dimensi program pendidikan. Pada dimensi ini, STKG mulai memproleh kemajuan yang cukup pesat. Pada hari Sabtu, tanggal 5 Oktober 1985, melalui Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 0424/0/1985, sekolah tinggi ini dinyatakan berstatus Terdaftar dengan nama baru Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Gunadarma (STMIK Gunadarma). Bersamaan dengan itu, STKG berubah menjadi STMIK Gunadarma secara lebih rinci lagi, di dalam status Terdaftarnya itu, Gunadarma dapat mengasuh dua Jenjang Pendidikan yakni Jenjang Pendidikan Tinggi Strata Satu (S1) serta Jenjang Pendidikan Tinggi Strata Nol (S0) dalam bentuk Diploma Tiga (D3).
Bersama status itu, Sekolah Tinggi ini mengasuh dua Jurusan yakni Jurusan Manajemen Informatika (MI) dan Jurusan Teknik Komputer (TK). Setiap Jurusan memiliki satu Program Studi yang memiliki nama yang sama dengan Jurusannya itu. Demikianlah pada Manajemen Informatika untuk Jenjang S1 dan D3 serta pada Jurusan Teknik Komputer terdapat Program Studi Teknik Komputer untuk Jenjang S1 dan D3. Dan sebagai pemantapan lebih lanjut, pada hari Selasa, tanggal 29 Juli 1986, STMIK Gunadarma memperoleh Statuta baru dari Yayasan Pendidikan Gunadarma.

Pada hari Selasa, tanggal 13 Januari 1987, untuk pertama kali, STMIK Gunadarma menyelenggarakan Sidang Sarjana yang diikuti oleh tiga mahasiswa. Sidang Ujian untuk tiga mahasiswa berikutnya, diselenggarakan pada hari Jumat, tanggal 16 Januari 1987 dan Sidang Ujian ketiga yang diikuti oleh empat mahasiswa diselenggarakan pada hari Rabu, tanggal 21 Januari 1987. Kalau pada tahun 1984, 1985 dan 1986, Perguruan Tinggi ini hanya dapat menyelenggarakan Wisuda setara Sarjana Muda, maka pada tahun 1987 ini, STMIK Gunadarma telah mampu menyelenggarakan wisuda sesungguhnya. Demikianlah pada hari Sabtu, tanggal 24 Januari 1987, STMIK Gunadarma menyelenggarakan Wisuda Sarjana yang pertama.
Untuk mengukukan Ujian Sarjana itu, maka mulai hari Selasa tanggal 16 Juni 1987, untuk pertama kalinya, STMIK Gunadarma menyelenggarakan Ujian Negara Cicilan (UNC). UNC pertama ini berlangsung dalam Status Terdaftar. Sejak itu, terjadilah maraton diantara sidang Ujian Sarjana, Ujian Negara Cicilan, dan Wisuda. Gabungan dari semua unsur itu menghasilkan Sarjana Manajemen Informatika dan Sarjana Teknik Komputer, lulusan STMIK Gunadarma yang terus bercurahan ke dalam masyarakat.
Sidang Ujian Sarjana ke-4, ke-5 dan ke-6, berlangsung pada hari Selasa tanggal 29 September 1987, pada hari Selasa, tanggal 6 Oktober 1987, pada hari Jumat, tanggal 9 Oktober 1987. Dan Sidang Ujian Sarjana inipun terus berlangsung hinggga pada bulan September 1994, STMIK Gunadarma telah melampui sidangnya yang ke-150. Ujian Negara Cicilan ke-2, ke-3, ke-4, berlangsung mulai hari Senin tanggal 1 November 1987, mulai hari Senin tanggal 20 Juni 1988, mulai hari Senin tanggal 12 Desember 1988. Dan Ujian Negara Cicilan inipun terus berlangsung pada setiap semester sampai sekarang ini. Wisuda sarjana ke-2, ke-3, ke-4, berlangsung pada hari Selasa tanggal 16 Februari 1988, pada hari Sabtu tanggal 21 Januari 1989, pada hari Sabtu tanggal 17 Februari 1990. Dan demikianlah, wisuda terus berlangsung, dari setahun sekali menjadi setahun dua kali.
Kemajuan di dimensi program ini tidak hanya sampai disitu. Pada hari Senin tanggal 4 Januari 1988, melalui Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaaan No.006/O/1988, Status Terdaftar STMIK Gunadarma Program Studi Manajemen Informatika dan Program Studi Teknik Komputer dinaikkan menjadi Status Diakui. Dan sekali lagi pada hari Sabtu tanggal 12 Agustus 1989 melalui Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 0490/O/1989, Status kedua Program Studi itu dinaikkan lagi menjadi Status Disamakan.
Pengembangan Program Pendidikan terus berlanjut sehingga pada hari Selasa tanggal 4 Juli 1989, STMIK Gunadarma membuka lagi Jurusan baru yakni Jurusan Teknik Informatika (TI) dengan program studi Teknik Informatika. Pada hari Kamis, tanggal 7 September 1989, Jurusan dan Program Studi baru ini memperoleh Status Terdaftar. Selanjutnya, Status Diakui dicapai Program Studi Teknik Informatika pada hari Rabu, tanggal 19 Juni 1991, serta Status Disamakan diperoleh pada hari Kamis, tanggal 20 Februari 1992. Dan bersamaan dengan itu, semua Program Studi di STMIK Gunadarma telah mencapai Status Disamakan.
Pengembangan Program Pendidikan terus berlangsung. Selain Program Pendidikan Jenjang D3 dan Jenjang S1, Perguruan Tinggi ini juga melangkah maju ke Program Pendidikan Tinggi Strata Dua (S2) yang dikenal Program Pendidikan Magister. Pada hari Senin, tanggal 10 Mei 1993, STMIK Gunadarma dilengkapi lagi dengan Program Pasca Sarjana Strata Dua bidang Manajemen Sistem Informasi.
Disamping Bidang Manajemen Informatika, Teknik Komputer, dan Teknik Informatika Gunadarma juga melangkah ke Bidang lain. Pada hari Sabtu tanggal, 13 Januari 1990 Gunadarma mendirikan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Gunadarma atau dikenal dengan STIE Gunadarma. Di dalam STIE Gunadarma terdapat dua Jurusan, yakni Jurusan Manajemen dan Jurusan Akuntansi. Kalau Jurusan Akuntansi hanya mengasuh satu program studi, yakni Program Studi Akuntansi, maka Jurusan Manajemen mengasuh lima Program Studi, yakni Program Studi Manajemen Keuangan dan Perbankan, Manajemen Pemasaran, Manajemen Produksi, Manajemen Trasportasi dan Manajemen Koperasi. STIE Gunadarma memperoleh Status Terdaftar pada hari Kamis tanggal 16 Juni 1990 serta mulai berkuliah pada hari Senin tanggal 17 September 1990.
Sejalan dengan STMIK Gunadarma status STIE Gunadarma juga mengalami kemajuan yang pesat. Dari Status Terdaftar memperoleh Status Diakui dan kemudian Status Disamakan. Sampai pada bulan September 1994, STIE telah menjalankan tiga kali Wisuda. Selanjutnya, bersamaan waktu dengan pembukaan Program Pendidikan Tinggi Strata Dua Bidang Manajemen Sistem Informasi pada STMIK, STIE juga membuka Program Pendidikan Tinggi Strata Dua di Bidang Manajemen Asuransi.
Dimensi ke dua adalah dimensi prasarana dan sarana. Di bidang prasarana dan sarana ini, lokasi pendidikan juga mengalami kemajuan. Kalau pada saat awal, lokasi pendidikan hanya terdapat di Kampus Jalan Kenari, maka pada waktu kemudian lokasi itu bertambah dengan Kampus Kramat Sentiong dan Kampus Salemba. Dari tahun ke tahun ketiga Kampus itu menampung jumlah mahasiswa yang terus bertambah. Sekali pun ruang di Kampus Kenari terus diperluas namun pada akhirnya perluasan Kampus inipun tidak dapat menampung pertambahan mahasiswa yang demikian besarnya.
Demikianlah pada hari Sabtu, tanggal 9 Maret 1985 Gunadarma mengadakan upacara peletakan batu pertama di Kampus Pondok Cina Depok, dan pada hari Senin tanggal 5 Januari 1987 dengan suatu upacara gedung pertama di Kampus Pondok Cina diresmikan penggunaannya. Sejak itu gedung di Kampus Pondok Cina ini bertambah. Mula-mula, batu pertama untuk gedung kedua diletakkan pada hari Sabtu tanggal 26 September 1987, dan gedung kedua inipun mulai dipakai pada hari Jumat tanggal 13 Januari 1989. Setelah itu gedung ketigapun dibangun dan dipakai. Ruang di dalam ketiga gedung ini masih belum mencukupi sehingga masih dilengkapi lagi dengan sejumlah gedung sementara disekitarnya.

Selain Pondok Cina, prasarana kampus dipersiapkan juga di Beji. Namun karena akses ke daerah kampus belum memadai, maka Kampus Beji belum juga diwujudkan. Sebaliknya kampus ditengah kota Jakarta terus bertambah. Setelah mengembalikan Kampus Salemba yang masa sewanya telah usai, maka pada hari Kamis, tanggal 8 Februari 1989 Gunadarma menambah kampus baru di Jalan Raya Salemba No.53. Kampus inipun dikenal sebagai Kampus Salemba. Dan mulai digunakan pada bulan Mei 1990. Ini berarti disamping Kampus Beji yang belum terwujud, Gunadarma telah memiliki beberapa kampus yaitu Kampus Kenari, Kampus Kramat Sentiong, Kampus Pondok Cina dan Kampus Salemba.
Tekanan jumlah mahasiswa menyebabkan Gunadarma mencari lagi kampus baru. Pada bulan Januari 1991, Gunadarma memperoleh tanah di Kelapa Dua yang terletak di Jalan Akses UI di dekat Pondok Cina. Pada hari Kamis, tanggal 28 Maret 1991, batu pertama gedung pertama di Kampus Kelapa Dua diletakkan dan pada hari Selasa tanggal 17 September 1991, gedung pertama Kampus Kelapa Dua ini mulai digunakan. Sejak itu Kampus Kelapa Dua terus berkembang dan pada bulan Septembar 1994, Kampus Kelapa Dua telah memiliki lima gedung kuliah.
Gunadarma bercita-cita untuk membangun gedung delapan lantai di Kampus Kenari. Sementara kampus seperti ini belum terwujud, perkuliahan di kampus Kenari dialihkan ke kampus sementara di Pegangsaan. Demikianlah, perkuliahan di Gunadarma berlangsung di lima kampus yang terpencar dari tengah Jakarta sampai ke Depok. Semua kampus ini dikoordinasikan dari satu pusat yang terletak di kampus Pondok Cina.
Prasarana dan sarana lain adalah Laboratorium. Disamping Perpustakaan dan Laboratorium Komputer yang telah terbentuk sejak jaman PPIK, maka pada hari Kamis, tanggal 16 Dessember 1986 Gunadarma meresmikan Laboratorium Elektronika Dasar. Pada hari Senin, tanggal 23 Maret 1987, Gunadarma meresmikan Laboratorium Fisika. Laboratorium inilah yang telah digunakan oleh Gunadarma untuk menyelenggarakan promosi Open House pada hari Selasa, tanggal 28 Maret 1989.

Sekalipun tidak terwujud alat dan gedung, sarana yang cukup penting di Gunadarma adalah majalah ilmiah Matematika dan Komputer yang mulai terbit sejak bulan Januari 1985 dengan penerbitan lima kali setahun, majalah ini memperoleh Surat Tanda Terdaftar di Departemen Penerangan pada hari Sabtu, tanggal 17 Januari 1987. Tulisan di dalam Majalah Ilmiah ini telah membantu Gunadarma dengan perluasan informasi tentang pendidikan di dalam Gunadarma.
Sarana lain yang cukup berhasil di Gunadarma selama ini adalah penerbitan buku dan diktat. Telah banyak judul buku dan diktat yang dicetak oleh Gunadarma untuk keperluan kuliah para mahasiswa. Selain dalam bentuk konvensional berupa buku, beberapa bahan kuliahpun telah diwujudkan dalam bentuk audio dan visual di dalam pita video yang setiap saat dapat ditampilkan di layar monitor.
Dimensi ketiga adalah kegiatan di luar kurikulum. Selain kegiatan Lomba Kecerdasan, baik Tingkat Nasional maupun Tingkat Internasional tampaknya kegiatan Gunadarma yang paling menonjol adalah di Bidang Catur.
Wadah kegiatan catur adalah Pecinta Catur Gunadarma atau PC Gunadarma yang diresmikan pada hari Sabtu, tanggal 25 Februari 1989. PC Gunadarma telah berhasil menyelenggarakan Lomba Catur taraf Internasional yang melibatkan Grand Master Catur Internasional untuk perebutan gelar dunia di bidang catur.
Setelah meninjau perkembangan pada beberapa dimensi ini, kita kembali kepemikiran dasar Gunadarma. Gunadarma memiliki dua muka yang mendorong maju hajat hidupnya di dalam masyarakat masa kini. Pada satu muka, Gunadarma adalah nama arsitek tenar yang membangun Candi Borobudur, yakni suatu monumen besar sepanjang sejarah kita. Pada muka lainnya, Gunadarma mencerminkan buktinya dan sumbangsihnya kepada masyarakat dalam wujud Guna dan Darma. Sebagai salah satu perintis standar baru di dalam pendidikan, Gunadarma berusaha pula untuk mengisi kemampuan masyarakat di dalam standar baru kehidupan bermasyarakat masa kini melalui penyelenggaraan pendidikan. Dan di dalam hal ini, Gunadarma telah memulainya dari pendidikan di bidang komputer.

Di dalam pelaksanaan pendidikannya itu, unsur guna dan unsur darma senantiasa menjadi pegangan untuk dijadikan sumbangsih Gunadarma kepada masyarakat dan ilmu. Gagasan ini turut merumuskan susunan kurikulum di dalam pendidikan. Unsur profesi dan unsur ilmu di dalam kurikulum senantiasa menjadi perhatian para pengasuhnya. Ketrampilan profesi dan kemampuan ilmu mewarnai pendidikan dari awal sampai akhir.
Dalam rangka inilah laboratorium, pustaka, dan jurnal memperoleh perhatian Gunadarma. Di dalam ribaannya, terdapat Laboratorium Gunadarma (LG) yang mewakili berbagai laboratorium dan bengkel yang di dalam Gunadarma serta Pustaka Gunadarma (PG) yang mewakili perpustakaan, penerbitan buku, dan penerbitan jurnal berupa Matematika dan Komputer yang kelak dapat disusul dengan penerbitan jurnal lainnya.
Dari waktu ke waktu LG terus ditingkatkan agar praktek pada mahasiswa dapat diperlancar. Bahkan, pengasuh Gunadarma bercita-cita lebih dari itu. Mereka berkehendak agar penggunaan laboratorium tidak sekedar terbatas kepada praktek di dalam pelajaran. Mereka menginginkan agar LG terbuka juga bagi penelitian dan bagi percobaan yang bersifat inovatif, baik berupa penciptaan maupun berupa penemuan baru. Siapa saja yang memiliki gagasan baru yang akan dicoba, dapat saja menggunakan LG untuk maksudnya itu.
Niat untuk maju itu senantiasa diusahakan untuk ditunjang oleh pustaka yang sebaik mungkin. Selama beberapa tahun ini, PG selalu memperoleh perhatian yang besar dari pengasuh Gunadarma. Pustaka cetak dan pustaka rekam terus menerus diperluas untuk menunjang kegiatan belajar ke berbagai cabang ilmu yang diasuh oleh Sekolah Tinggi ini. Disamping LG, PG juga menempati kedudukan sentral di lingkungan Gunadarma.
Di dalam dua wadah yang berupa LG dan PG, tiga serangkai laboratorium, pustaka, dan jurnal ilmiah di Gunadarma ini merupakan satu kesatuan utuh untuk mewujudkan sumbangsih Gunadarma di dalam bentuk Guna dan Darma. Sejalan dengan usia Gunadarma yang masih muda, mereka juga masih bergerak dalam taraf awal dari kegiatan mereka. Namun, melalui perhatian yang besar dari para pengasuh Gunadarma, mereka diharapkan dapat berkembang secara wajar untuk mewujudkan cita-cita Gunadarma dari STMIK Gunadarma ke STIE Gunadarma, ke Program Pasca Sarjana Gunadarma, pendidikan ini akan terus berkembang menuju dan sampai ke wujud Universitas Gunadarma.
Di dalam rangka inilah, tiga serangkai itu mencoba untuk menyusun sejumlah kegiatan yang dapat mencerminkan cita-cita Gunadarma. Didalam kegiatan itu terdapat penelitian, kelompok studi, dan penataran. Guna bagi masyarakat dan darma bagi ilmu tercermin pula didalam kegiatan itu. Penelitian dan kelompok studi di kalangan pengasuh Gunadarma berusaha untuk berdarma bagi ilmu, sementara penataran berusaha untuk berguna bagi masyarakat.
Ada satu hal penting yang selalu menghantui pengasuh Gunadarma didalam usaha mereka untuk memberi arah kepada Gunadarma. Hal penting itu adalah mutu. Segala usaha dilakukan, tidak saja demi peningkatan mutu pendidikan, melainkan juga demi peningkatan mutu ilmu di lingkungan Gunadarma. Dan usaha itu pula yang seharusnya tampak di dalam kegiatan Gunadarma selama ini.
Didalam pembangunannya, Gunadarma selalu bersikap selektif. Prioritas pembangunan selalu mengarah kepeningkatan mutu. Setapak demi setapak, Gunadarma berusaha mengutamakan pengadaan ruang belajar, ruang laboratorium, ruang pustaka, dan sarana publikasi.
Mereka itulah unsur pokok dalam pembinaan mutu, baik mutu para dosennya maupun mutu para mahasiswanya. Betapapun juga, mahasiswa yang diajar oleh dosen yang tenar akan selalu memperoleh keuntungan dari ketenaran dosennya itu.
Namun prasarana untuk peningkatan ini masih perlu ditunjang lagi oleh sarana lain. Ruang belajar belum sama dengan belajar, pustaka belum sama dengan membaca, laboratorium belum sama dengan berpraktek, serta majalah belum sama dengan menulis. Sarana pokok yang perlu mendampingi prasarana itu adalah suasana lingkungan belajar yang baik berupa budaya Gunadarma. Hanya suasana lingkungan belajar yang baik atau budaya Gunadarma yang dapat membuat ruang belajar itu tempat belajar, pustaka itu tempat membaca, laboratorium itu tempat berpraktek, serta majalah atau jurnal itu tempat menulis.

Hal inilah yang menyebabkan pengasuh Gunadarma berusaha untuk membina budaya Gunadarma atau suasana yang baik di lingkungan belajar di Gunadarma. Budaya Gunadarma atau suasana yang baik di lingkungan belajar menyangkut manusia. Dan manusia itulah yang menentukan bagaimana bentuk suasana di lingkungan belajar mereka. Itulah sebabnya maka selama ini, Gunadarma selalu berusaha menghimpun tenaga pengasuh yang memiliki kegemaran untuk belajar. Kepada kelompok gemar belajar inilah Gunadarma menyerahkan tanggung jawab untuk menularkan kegemaran itu keseluruh lingkungan Gunadarma untuk dimantapkan menjadi bagian dari budaya Gunadarma.
Demikianlah disamping ruang belajar, pustaka, laboratorium, dan majalah, kelompok gemar belajar merupakan aset Gunadarma yang selalu diutamakan di dalam pembangunan Gunadarma. Kelompok gemar belajar ditargetkan untuk menjadi inti penggerak pendidikan di lingkungan Gunadarma. Dan kegemaran belajar ini pula yang akan ditanamkan di kalangan mahasiswa yang telah memilih Gunadarma sebagai almamater mereka.
Berguna bagi masyarakat dan berdarma bagi ilmu memiliki implikasi yang luas. Pada masa yang akan datang, Gunadarma bercita-cita untuk menelaah bidang ilmu lainnya yang pada saat ini, secara nyata telah menampakan keefektifan dari segi profesinya dan segi ilmunya di dalam masyarakat. Gunadarma akan menjamah bidang ilmu lain di luar Komputer dan Ekonomi untuk menyumbangkan guna dan darmanya kepada masyarakat.
Manakala kekuatannya sudah cukup memadai, maka Gunadarma akan menjamah pula bidang ilmu demikian untuk mengikuti dan mengejawantahkan standar baru di dalam masyarakat dan standar baru di dalam pendidikan. Pada waktunya, Gunadarma bercita-cita untuk meningkatkan dirinya dari wadah Sekolah Tinggi ke wadah yang lebih tinggi lagi, yakni ke tingkat Universitas. Namun peningkatan demikian ini tidak dilakukan tanpa mutu yang memadai. Disamping perhatian kepada keluasan kegiatan di bidang pendidikan, Gunadarma tetap menempatkan mutu atau kualitas pada tempat yang pertama.
Gunadarma adalah suatu keseluruhan yang bernama Gunadarma. Gunadarma bukan hanya sekedar STMIK Gunadarma, demikian juga Gunadarma bukan hanya sekedar STIE Gunadarma. Gunadarma juga bukan sekedar Program Pasca Sarjana Gunadarma. Gunadarma adalah keseluruhan yang bernama Gunadarma, dari STMIK, STIE, ke berbagai wadah perkembangan lainnya sampai ke Universitas Gunadarma. Di dalam Gunadarma terdapat LG dan PG, di dalam Gunadarma terdapat Laboratorium, Pustaka, dan Jurnal Ilmiah, di dalam Gunadarma terdapat Penelitian, Kelompok Studi, dan Penataran, di dalam Gunadarma terdapat budaya Gunadarma dalam wujud lingkungan belajar yang mewadai, di dalam Gunadarma terdapat guna bagi masyarakat dan darma bagi ilmu, dan di dalam Gunadarma terdapat sumbangsih guna dan darma yang diberikan oleh Gunadarma kepada masyarakat.
Ternyata cita-cita ini tidak berhenti sebagai cita-cita saja. Setelah 15 tahun lamanya lembaga pendidikan ini berdiri sambil merayap dari Program Pendidikan Ilmu Komputer (PPIK) yang bersahaja ke Akademi Sains dan Komputer Indonesia (ASKI) yang lebih sederhana ke STMIK dan STIE Gunadarma yang lebih mantap, maka pada tahun 1996 lembaga pendidikan itu berhasil sampai ke taraf yang sudah lama dicita-citakan. Melalui Surat Keputusan Direktur Jendral Pendidikan Tinggi No.92/KEP/ DIKTI/1996, tanggal 3 April 1996. Lembaga pendidikan itu berhasil dikukuhkan menjadi Universitas Gunadarma (UG). Dibawah naungannya terdapat sejumlah Fakultas dari Fakultas Ilmu Komputer, Fakultas Teknologi Industri, Fakultas Ekonomi, dengan Program Studi yang telah dimiliki Status Disamakan sampai ke Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Fakultas Psikologi, dan Fakultas Sastra yang sama sekali baru. Mereka tersebar di tujuh kampus dari Kampus A sampai Kampus G.
Pada tahun 1996, kedudukan Universitas Gunadarma cukup luar biasa. Ibarat bulan Januari dengan dewa Janus yang memiliki dua muka, satu muka menatap tahun yang lama serta muka lain menatap ke tahun yang baru, maka UG pun memiliki dua muka. Pada satu muka, UG merupakan puncak dari suatu perkembangan, dari wujud program yang bersahaja sampai ke wujud universitas yang kompleks. Pada tahun 1981, seperti halnya bulan Januari yang meninggalkan tahun yang lama untuk membuka lembaran tahun yang baru UG pun kini meninggalkan masa lalunya yang berwujud Program, Akademik, dan Sekolah Tinggi untuk memulai lembaran baru yang berwujud Universitas.
Dengan program Diploma Tiga, Strata Satu, dan Strata Dua di dalam asuhannya, Universitas Gunadarma melangkah ke masa depan dengan membentuk lebih banyak tonggak sejarah lagi. Tonggak pertama adalah pengakuan terhadap Universitas Gunadarma oleh pihak luar.
Sejak tanggal 17 November 1997, berdasarkan suatu evaluasi, Badan Akreditasi Nasional (BAN) menyatakan lima Program Studi pada Strata Satu sebagai terakreditasi. Dan pada bulan Agustus 1998, kelima Program Studi pada Strata Satu itu, yakni Akuntansi, Manajemen, Manajemen Informatika, Teknik Komputer, dan Teknik Informatika, memperoleh peringkat A pada akreditasi BAN itu. Dari kegiatan awal di bidang komputer, kini Gunadarma telah mengasuh berbagai bidang ilmu dan berbagai jenjang pendidikan.
Pada saat Gunadarma mencapai usia 19 tahun, tibalah Gunadarma di ujung abad ke-20. Sebelum meninggalkan abad ke-20, Gunadarma masih sempat mengembangkan bidang akademiknya. Mulai tanggal 25 September tahun 2000, untuk pertama kalinya, Gunadarma membuka Program Strata Tiga atau Program Doktor di bidang Ilmu Ekonomi. Demikianlah dengan program Jenjang Pendidikan Diploma (D3), Jenjang Pendidikan Sarjana (S1), Jenjang Pendidikan Magister (S2), Jenjang Pendidikan Doktor (S3), 41 laboratorium, beserta sekitar 13.000 alumni Jenjang D3, 19.000 lebih alumni jenjang S1, dan 400 lebih alumni jenjang S2, Gunadarma meninggalkan abad ke-20 dan milenium ke-2.
Pada tahun 2001, Gunadarma memasuki abad ke-21 dan milenium ke-3 dengan 26.000 lebih mahasiswa yang diasuh oleh 1.100 lebih tenaga pengajar. Di awal abad baru ini, Gunadarma merayakan ulang tahun ke-20 dan meneruskan misi pendidikannya sambil terus berusaha meningkatkan mutunya. Kesempatan pengembangan pertama di dalam abad baru ini terjadi pada tahun 2003. Sejak Januari 2003, bekerja sama dengan Universite de Bourgogne dari kota Dijon, Perancis, Gunadarma membuka lagi program pendidikan jenjang S3 di bidang Teknologi Informasi/Ilmu Komputer. Pengembangan berikutnya terjadi pada tahun 2004 ketika Gunadarma mulai meluluskan doktor di bidang Ilmu Ekonomi.
Perkembangan berikutnya terjadi pada awal tahun 2006. Pada waktu itu Gunadarma mulai meluluskan doktor di bidang Teknologi Informasi/Ilmu Komputer setelah sebelumnya mereka menempuh ujian tertutup di Dijon, Perancis, pada bulan September 2005. Gunadarma yang dimulai dari bentuk sekolah tinggi dan menanjak menjadi universitas, kini sampai ke taraf universitas penuh dengan meluluskan peserta didik dari jenjang diploma, sarjana, magister, dan doktor.
VISI DAN MISI UNIVERSITAS GUNADARMA

VISI :
Pada tahun 2012 Universitas Gunadarma menjadi Universitas berbasis teknologi informasi dan komunikasi terkemuka di Indonesia yang kontribusinya di bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat diakui (recognized), baik di tingkat regional maupun internasional
MISI :
1. Menyelenggarakan pendidikan tinggi berbasis teknologi informasi dan komunikasi yang berkualitas dalam rangka meningkatkan daya saing bangsa.
2. Menciptakan suasana akademik yang mendukung terselenggaranya kegiatan penelitian yang bertaraf internasional dan bermanfaat bagi kesejahteraan umat manusia.
3. Menyelenggarakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat sebagai ujud pengejawantahan tanggung jawab sosial institusi (university social responsibility).
4. Menyelenggarakan kerjasama dengan pelbagai institusi, baik di dalam maupun di luar negeri.
5. Mengembangkan organisasi institusi dalam rangka merespon pelbagai perubahan yang terjadi.

Recent Comments

Introduction

Recent Posts

Visitors

free counters

Visitors

free counters